Sel kanker dan sel normal memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Namun, banyak yang belum tahu apa sebenarnya perbedaan tersebut. Untuk itu, artikel ini akan mengungkap fakta-fakta mengejutkan tentang misteri sel kanker dan sel normal.
Awalnya, sel kanker merupakan bagian dari tubuh kita sendiri. Tetapi oleh karena beberapa faktor, sel tersebut mengalami perubahan dan pertumbuhan secara tidak normal. Variasi genetik atau mutasi DNA mengubah fungsi sel-sel ini dari mendukung kehidupan menjadi merusaknya.
Apa yang terjadi dalam proses ini adalah perubahan pada mikroproses biologis; unsur-unsur intraseluler berubah fungsi dan melepaskan diri dari mekanisme kontrol normal. Sesuatu yang biasanya diperlakukan dengan hormon pengaturan tumbuh secara liar tanpa kendali.
Bukan hanya itu, mereka juga memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di lingkungan yang keras sekalipun, seperti ketika aliran darah atau nutrisi terputus. Mereka bahkan memiliki kemampuan untuk membangun jaringan pembuluh darahnya sendiri – sebuah proses yang dikenal sebagai angiogenesis.
Sementara itu, sel normal berfungsi sesuai dengan peran masing-masing dalam tubuh. Jika sel kanker tumbuh dengan liar, sel normal akan mati jika telah mencapai batas hidupnya – sebuah proses yang dikenal sebagai apoptosis atau ‘kematian diri yang terprogram’.
Selain itu, sel normal juga bisa merespons pada sinyal dari lingkungannya. Misalnya, jika ada kerusakan pada DNA, sel normal akan berusaha memperbaikinya. Jika perbaikan tidak memungkinkan, sel tersebut akan melakukan apoptosis untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Akan tetapi, ketika menghadapi kanker, respons ini sering kali terganggu. Ini terjadi karena sel kanker menghasilkan sejumlah sinyal yang bisa ‘menipu’ sel normal dan mencegah mereka melakukan apoptosis.
Perbedaan antara sel kanker dan sel normal adalah akibat dari perubahan genetik atau mutasi DNA. Mutasi ini dapat diwariskan (seperti dalam kasus sindrom kanker tertentu) atau didapatkan sepanjang hidup seseorang (misalnya, akibat paparan radiasi atau bahan kimia).
Perubahan genetik ini tidak hanya menyebabkan perbedaan fenotipe (karakteristik fisik), tetapi juga membawa dampak serius bagi fungsi biologis dan kelangsungan hidup keseluruhan organisme.
Dengan demikian, penting bagi kita semua untuk senantiasa menjaga pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan rutin agar dapat mendeteksi adanya sel kanker dari awal.
No Comments